merelakan kehilangan
Perasaan
merasa siap saat kehilangan sesuatu memang selalu berbeda dengan kenyataan yang
ada, dulu pas papaku meninggal, sebelumnya aku selalu merasa siap akan
kehilangan, karena umur papa yang memang sudah tua dan juga punya beberapa
penyakit, aku selalu meyakinkan diriku bahwa kematian adalah hal yang pasti jangan
sampai merasa terlarut dalam kesedihan, namun tetap saja saat di mana momen itu
datang aku tetap menangis sekeras kerasnya, tetap bersedih selama beberapa
hari, tetap saja hatiku merasa kosong dan bingung, begitupula saat aku putus,
dulu pas smp saya menangis karena putus dengan pacar pertama saya, alasannya
putus karena kami beda sekolah, dulu sedih banget rasanya, karena saya memang
tidak siap, tidak rela. Butuh waktu bertahun tahun lamanya bagi saya untuk move
on, untuk melangkah ke depan, yang terbayang saat ingin mencoba memulai
hubungan dengan orang lain adalah mantan saya ini, hingga akhirnya saya bisa
melewati masa masa tersebut.
Sekarang kejadian ini terulang,
setelah 2 tahun lebih menjalin hubungan akhirnya kami kandas juga, namun tidak
seperti dulu, saya yang sekarang berbeda dengan saya saat masih smp. Sekarang
saya lebih dewasa, lebih terbuka akan segala hal. Saya meyakini bahwa
perpisahan itu adalah hal yang pasti dalam sebuah hubungan dan begitu pula di
hubungan saya, saya selalu bersiap bilamana hubungan ini kandas, untuk berjaga
jaga saya tidak akan seperti dulu, menjadi pria cengeng yang menangis karena
putus dengan pacar, namun seperti kalimat awal tulisan ini, kenyataannya tetap
saja berbeda. Saya yang sudah merasa siap, tetap saja merasa kosong, sedih, dan
bingung, sesekali ingin menangis, oleh karena itu menurut saya, bersedih karena
kehilangan merupakan hal wajar, seperti kita yang kesal karena kehilangan uang
10 ribu, kehilangan mainan saat kita kecil. Untuk teman teman yang ada di fase
ini, nikmati sajalah, jangan ditahan tahan, karena perasaan kita itu berharga
dan punya penyalurannya masing masing. Semangat.
Komentar
Posting Komentar