Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Operasi Gigi

Pengalaman di odontektomi sama mbak koas Udah 4 bulanan kayaknya gua sakit gigi terhitung mulai dari lebaran, apalagi gigi geraham kalo dipake ngunyah makanan, nyokap yang ga tega liat gua makan yang lembut lembut terus akhirnya nyaranin gua ke dokter gigi untuk diperiksa. Kebetulan gua waktu lagi di bogor, akhirnya gua ke dokter gigi tuh buat ngecek yang sakit, ternyata kata dokternya geraham gua yang kiri bawah paling belakang  ini mau tumbuh gitu kan (oalahhh ternyata gara-gara itu, dulu gua pernah juga, tapi di sebelah kanan bawah) kata dokter diliat dulu aja sebulan kedepan apakah akan bisa tumbuh atau ketahan, kalau engga tumbuh juga harus di scan gitu buat ngecek apa yang ngehalangin giginya itu, akhirnya cuma dikasih obat pereda nyeri doang sama dokter (padahal obat ini gua punya banyak di rumah, tapi gapapa dah yang penting gasakit). Satu bulan berlalu semenjak gua ke dokter, kebetulan gua harus balik ke jember karena bakal ada uas, otomatis gua gabisa periksa di dokter y

Epos

Kalau ada yang bertanya kepada saya salah satu karya sastra klasik apa yang paling saya suka dan saya rekomendasikan kepada orang-orang adalah kisah mahabharata. Saya begitu terpesona saat pertama kali melihat dalam bentuk komik yang ada di rumah nenek saya, waktu itu bab  yang saya baca adalah soal kelahiran kurawa yang diceritakan begitu ajaib dan juga 'mistis' kelahiran kurawa digambarkan begitu ajaib karena  hanya seonggok daging dan ditutupi  daun oleh gandari, dan dengan segala keajaibannya kurawa pun lahir dengan jumlah 100 anak. Saat membacanya usia saya mungkin saat itu sekitar 10 tahun. 'Jatuh cinta' pada pandangan pertama ternyata semudah itu, setelah dari perjumpaaan pertama itu saya mulai membaca lebih banyak lagi mengenai mahabharata, apalagi kisah mahabharata ini sempat ramai kembali di indonesia karena ANTV menyiarkan serial mahabharata kembali, makin-makinlah saya jatuh cinta dengan kisah ini. Mengapa saya bisa begitu suka dengan kisah mahabharata?

Catatan suka suka

Catatan kecil kota besar Setelah sebelumnya menulis catatan untuk kota kelahiran, kini saatnya untuk menuliskan sedikit catatan dari kehidupan saya di kabupaten jember. Hampir 1 tahun sudah saya tinggal disini untuk menempuh pendidikan di kampus tercinta yakni universitas jember. Saat pertama kali mengetahui jember ini, saya berpikiran bahwa suasana disini akan sangat berbeda dengan suasana di kota bogor  yang notabenenya adalah daerah padat penunjang ibukota.  Namun yang saya pikirkan sebelumnya tidak terbukti, disini saya merasakan hawa yang tidak jauh beda dengan kota bogor. Mulai dari cuaca nya yang panas, ramai penduduk, dan juga fasilitas yang tersedia. Bahkan disini ada 3 mall besar dalam jarak yang tidak berjauhan sungguh tidak diduga sama sekali oleh saya :( dan jangan lupakan mengenai biaya hidup yang sangat murah disini, bogor gaada apa apanya. 1 paket makan ala mahasiswa di warung-warung nasi berkisar 4-8 ribu tergantung lauk yang diambil. Mari kita bandingkan dengan di

Keempat

Siapa ? Hei nona ! Siapa yang menabur gula di wajahmu ? Tolong beritahu aku ! Ayahmukah atau ibumu ? Tolong beritahu aku ! Kenapa kau begitu manis? Cepat beritahu aku. Bisakah aku memilikimu ? Jember, 7 maret 2019 M Faisal Fikri Ditulis saat hujan.