review film dua garis biru
Memahami kembali film dua garis biru
Bagi
gua kegiatan menonton film adalah kegiatan yang membuang buang waktu, oleh
karena itu gua jarang nonton film 2 kali atau rewatch dan sebisa mungkin gua
nonton film yang bener bener bagus dan ngasih sesuatu buat gua, entah itu
perspektif baru soal sesuatu maupun pengalaman berbeda dalam menonton film,
kalau ditanya memang film yang bagus menurut lu kaya gimana sal? Gua gabisa
nyebutin satu-satu filmnya tapi menurut gua Film-film kaya YUNI, Everything
everywhere, kim ji young born 1982, parasite, dan salah satunya adalah dua
garis biru merupakan film-film yang sangat penting untuk ditonton.
Keknya
orang-orang sudah pada tahu yak soal film ini, karena sebelum penayangannya
tahun 2019 film ini sempat akan diboikot karena katanya mendorong anak muda ke
dalam pergaulan bebas, ya walau setelah menonton film ini klaimnya sepertinya
tidak terbukti ya.
Dua
garis biru dibintangi sama zara dan angga yunanda, dan disutradari oleh gina s
noer ini menurut gua adalah salah satu film terbaik Indonesia.
![]() |
zara cantik banget dah di film ini. |
Baik
gina dan zara sama sama memulai debut di film ini. Zara melakoni debut sebagai
pemeran utama, setelah sebelumnya jadi pemeran pendukung di film dilan dan gina
sebagai sutradara setelah sebelumnya jadi penulis naskah film posesif.
Setelah
tiga tahun berlalu gua merasa dua garis biru akan selalu relevan dengan
permasalahan remaja di Indonesia, tiap tahun kita sering sekali mendengar entah
lewat berita di tv maupun orang di sekitar kita hamil duluan di usia dini. Berdasarkan
data tahun 2020 ada sekitar 34000 orang yang melakukan dispensasi pernikahan ke
pengadilan agama yang mana 80% nya karena kehamilan di luar nikah. Jelas ini
merupakan angka yang besar sekali.
Kehamilan
di luar nikah khususnya di usia remaja seperti yang diceritakan dalam film ini
merupakan kehamilan yang beresiko karena di usia remaja sebenernya tubuh belum
siap. Gua senang dengan cara film ini menyisipkan pesan-pesan mengenai dampak
dari kehamilan di usia remaja karena tidak terkesan menggurui.
menjadi orang tua
jadi orang tua jelas ga mudah, bima aja sampe disemprot sama ibunya dara "memangnya gampang jadi orang tua? saya aja gagal jadi orang tua"
![]() |
keluarga kelas atas bahagia |
![]() |
jalan menuju rumah bima yang bertolak belakang. |
sebenernya ada banyak yang mau gua sampein soal film ini, tapi gua stuck jadinya gua upload dulu aja tetep wkwkwk, maaaf yaaa.
Komentar
Posting Komentar